Asy-Syaikh Prof. Dr. Muhammad bin Husain Al-Jizani hafidzahullah (beliau juga adalah penulis buku Qawaid Ma'rifatil Bida')
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، أما بعد:
فإن التبديع في مسائل الاجتهاد حكم شرعي. وجدير بهذا الحكم أن تُبحث مسائله وتُعرف ضوابطه. ومن العجب أن تجد كثيراً من الناس في المسائل الاجتهادية يحتاط في الحكم بالتكفير؛ لخطورة التكفير وعظم شأنه، إلا أنه ـ لشديد الأسف والأسى ـ يستسهل الحكم بالتبديع ويهون في نظره شأنه. ومن هنا يظهر جلياً أن إغلاق باب التبديع والتحذير منه في مسائل الاجتهاد يحصل به من باب أولى اجتناب التكفير ومجافاته.
Pendahuluan:
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah, Tuhan semesta alam, serta salam dan rahmat kepada nabi yang paling mulia dan rasul-rasul. Setelah ini, perlu kiranya untuk mengingat bahwa tabdi' dalam masalah-masalah ijtihad memiliki hukum syariat yang telah ditetapkan. Dengan demikian, patutlah untuk mempelajari masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mengenal batas-batasnya.
Menarik untuk diperhatikan bahwa banyak di antara kita, dalam konteks masalah-masalah ijtihad, berhati-hati dalam memberlakukan hukum takfir. Ini terjadi karena keseriusan dan urgensi takfir serta kebesaran kedudukannya dalam agama. Namun demikian, sangat disayangkan bahwa, dengan perasaan duka cita yang mendalam, ada kecenderungan untuk menganggap enteng pemberlakuan hukum tabdi' dan meremehkan tingkat kepentingannya.
Dari uraian ini, terlihat dengan jelas bahwa menutup pintu tabdi' dan memberikan peringatan tentangnya dalam masalah-masalah ijtihad harus ditempuh sebagai langkah pertama untuk menghindari takfir dan segala akibat buruk yang ditimbulkan olehnya.