المسألة الخامسة: العلاقة بين البدعة والسنة
Masalah Kelima: Hubungan antara Bid'ah dan Sunnah
يأتي نظير لفظ البدعة - في هذين الإطلاقين: اللغوي والشرعي- لفظ السنة، وبيان ذلك:
Pada kedua aspek, yaitu linguistik dan syariat, terdapat istilah yang setara dengan kata 'bid'ah', yaitu istilah 'sunnah', dan ini dijelaskan sebagai berikut:
1. بالنظر إلى المعنى اللغوي:
تأتي السنة في اللغة بمعنى البدعة في اللغة؛ إذ السنة لغة يمعنى الطريقة؛ حسنة كانت أو سيئة، فكل من ابتدأ أمرا عمل به قوم من بعده قيل هو سنة .
فالسنة والبدعة - في المعنى اللغوي - لفظان مترادفان .
1. Dari tinjauan makna secara linguistik
Dalam bahasa, istilah "sunnah" memiliki makna yang sama dengan istilah "bid'ah". "Sunnah" dalam bahasa berarti metode atau cara, baik itu yang baik atau buruk. Jadi, setiap orang yang memulai sesuatu yang kemudian diikuti oleh orang lain setelahnya disebut "sunnah".
Dengan demikian, dalam arti linguistik, istilah "sunnah" dan "bid'ah" merupakan sinonim.
ومن الأمثلة على ورود لفظ السنة بمعناه اللغوي قول الرسول صلى الله عليه وسلم : من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء. ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء .
Salah satu contoh penggunaan istilah "sunnah" dalam maknanya yang linguistik adalah pernyataan Nabi Muhammad SAW: "Barangsiapa yang menetapkan suatu amalan sunnah yang baik dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahala atas amalan tersebut dan pahala orang yang mengikutinya setelahnya tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang menetapkan suatu amalan sunnah yang buruk dalam Islam, maka dia akan memikul dosa atas amalan tersebut dan dosa orang yang mengikutinya setelahnya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka."
2. بالنظر إلى المعنى الشرعي:
تأتي السنة بالمعنى الشرعي في مقابل البدعة بالعنى الشرعى؛ إذ السنة شرعا هى طريقة النبي وأصحابه، والبدعة هي ما كان مخالفا لطريقة النبي وأصحابه .
فالسنة والبدعة - في المعنى الشرعي - لفظان متقابلان، فمن ذلك:
2. Dari tinjauan makna secara syariat
Dalam pengertian syari'ah, istilah "sunnah" memiliki makna yang berlawanan dengan istilah "bid'ah". Sunnah secara syari'ah mengacu pada cara atau metode yang diajarkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya, sedangkan bid'ah adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan cara atau metode yang diajarkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya.
Dalam pengertian syari'ah, istilah "sunnah" dan "bid'ah" memiliki makna yang berlawanan. Contoh dari hal ini adalah:
قول النبي صلى الله عليه وسلم : ما أحدث قوم بدعة إلا رفع مثلها من السنة، فتمسك بسنة خير من إحداث بدعة .
(Pernyataan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang mencerminkan makna syari'ah antara "sunnah" dan "bid'ah" adalah sebagai berikut:)
Beliau bersabda: "Tidaklah suatu kaum mengada-adakan suatu bid'ah, melainkan akan diangkat sebanyak itu pula dari sunnah. Maka berpegang teguhlah kamu pada sunnah, karena berpegang teguh pada sunnah lebih baik daripada mengada-adakan bid'ah."
وقوله : فإن لكل عابد شرة ولكل شرة فترة؛ فإما إلى سنة وإما إلى بدعة. فمن كانت فترته إلى السنة فقد اهتدى، ومن كانت فترته إلى غير ذلك فقد هلك.
Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menyatakan: "Setiap hamba memiliki kecenderungan bersemangat dan setiap kecenderungan bersemangat memiliki periodenya (menurun), bisa jadi menurunnya tetap ke arah sunnah atau bid'ah. Barangsiapa yang periode menurunnya tetap mengikuti Sunnah, maka ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa yang periode menurunnya pada selainnya, maka ia sungguh telah binasa."