QMB.17 - Karakteristik Bid'ah


المسألة الثامنة: خصائص البدعة 

‏بنظرة فاحصة في القيود الثلاثة الواردة في المعنى الشرعي للبدعة يمكننا استخراج سمات البدعة وخصائصها، تلك الخصائص التي تفترق بها البدعة عما يشتبه بها ويقترب منها . وهي أربع خصائص:

Masalah Kedelapan: Karakteristik Bid'ah

Dengan melihat secara cermat pada tiga batasan yang terdapat dalam pengertian syar'i dari bid'ah, kita dapat mengekstraksi ciri-ciri dan karakteristik bid'ah, yang membedakan bid'ah dari hal-hal yang disangsikan atau disalahartikan sebagai bid'ah. Ada empat karakteristik:

‏الأولى: أنه لا يوجد في النهي عن البدعة غالبا دليل خاص وإنما يستدل على النهي عنها والمنع منها بالدليل الكلي العام .

Karakteristik pertama: Bahwa dalam larangan terhadap bid'ah, seringkali tidak ada dalil khusus yang menyertainya, namun pengharamannya didasarkan pada dalil umum yang mencakupnya.

الثانية: أن البدعة لا تكون إلا مناقضة لمقاصد الشريعة، هادمة لها، وهذا هو الدليل الكلي على ذمها وبطلانها، ولأجل ذلك وصفت في
الحديث بأنها ضلالة .

Karakteristik kedua: Bahwa bid'ah hanya muncul sebagai benturan dengan tujuan-tujuan syariat, dan merusaknya. Inilah yang menjadi dalil umum untuk mengutuknya dan menyatakan kebatilannya, dan karena itulah bid'ah disebut sebagai kesesatan dalam hadis.

الثالثة: أن البدعة في الغالب - إنما تكون بفعل أمور لم تعرف في عهده  رلا في عهد صحابته . قال ابن الخوزي: "البدعة: عبارة عن فعل لم يكن؛ فأبتدع .‏ ولذا سميت البدعة بدعة؛ فإن البدعة في اللغة: الشيء الذي أحدث على غير مثال سواء كان محمودا أو مذموما، ومن هذا الوجه أطلق بعض السلف لفظ البدعة على كل أمر محمودا كان أو مذموما- لم بحدث في عهده ، كما ورد ذلك عن الإمام الشافعي .

Karakteristik ketiga: Bid'ah pada umumnya terjadi karena melakukan hal-hal yang tidak ada pada masa Nabi atau para sahabatnya. Ibnul Jawzi berkata: "Bid'ah adalah perbuatan yang tidak ada sebelumnya; kemudian muncul. Dan itulah sebabnya disebut sebagai bid'ah, karena bid'ah secara bahasa adalah sesuatu yang dibuat baru tanpa contoh sebelumnya, baik itu dipuji atau dipersalahkan. Dari sudut pandang ini, beberapa salaf menggunakan istilah bid'ah untuk merujuk kepada setiap perbuatan yang dipuji atau dipersalahkan yang tidak ada pada masa nabi, seperti yang disampaikan oleh Imam Asy-Syafi'i."

الرابعة: أن البدعة مشابهة ولابد للأمور الشرعية ملتبسة بها . 

Karakteristik keempat: Bid'ah memiliki kesamaan dan seringkali sulit dibedakan dari hal-hal yang berhubungan dengan hukum syariat yang sahih.

Note: Dalam konteks ini, hal-hal baru yang dimasukkan ke dalam agama (bid'ah) dapat menyerupai praktik-praktik yang benar dalam agama (sunnah), sehingga orang awam bisa terkecoh dan sulit membedakannya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk selalu merujuk kepada dalil-dalil syariat yang sahih dan memahami ajaran agama dengan benar agar tidak terjebak dalam perbuatan bid'ah.