QMB.20 - Hal-hal Yang Tidak Disyaratkan Harus Ada Pada Bid'ah - 3

 
٢) لا يشترط في البدعة أن تفعل على وجه المداومة والتكرار، بل إن الشيء قد يفعل مرة واحدة دون تكرار ويكون بدعة، وذلك كالتقرب إلى الله بفعل المعاصي أو بالعادات .

Tidak selalu berlaku dalam konteks bid'ah bahwa suatu tindakan harus diulang-ulang atau dilakukan secara rutin. Bahkan, suatu tindakan bisa dianggap sebagai bid'ah meskipun hanya dilakukan sekali tanpa pengulangan. Contohnya adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui melakukan perbuatan dosa atau mengikuti kebiasaan tertentu.

٣) لا يشترط في البدعة أن تفعل مع قصد القربة والتعبد، بل إن الشيء ربما كان بدعة دون هذا القصد، فلا يشزط , مثلا - قصد القربة في البدع الحاصلة من جهة الخروج على نظام الدين؛ كالتشبه بالكافرين، ولا في الذرائع المفضية إلى البدعة، إلا أن غالب البدع -خاصة في باب العبادات - تجري من جهة قصد القربة .
Tidak selalu terkait dengan bid'ah bahwa tindakan tersebut harus dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah atau beribadah. Sebaliknya, suatu tindakan mungkin dianggap bid'ah tanpa adanya niat tersebut. Misalnya, dalam bid'ah yang terjadi karena melanggar sistem agama, seperti menyerupai orang kafir, atau dalam hal-hal yang mengarah kepada bid'ah. Namun, sebagian besar bid'ah, terutama dalam konteks ibadah, biasanya dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.

٤) لا يشترط في البدعة أن يتصف فاعلها بسوء المقصد وفساد النية، بل قد يكون المبتدع مريد للخير، ومع ذلك فعمله يوصف بأنه بدعة ضلالة، كما ورد ذلك في أثر ابن مسعود فافجيه حيث قال: وكم من مريد للخير لن يصيبه".
 
Tidak selalu menjadi syarat dalam bid'ah bahwa pelakunya memiliki niat jahat atau niat yang buruk. Sebaliknya, seseorang yang mengada-adakan bid'ah tersebut mungkin memiliki niat untuk kebaikan, namun perbuatannya tetap dianggap sebagai bid'ah yang sesat. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam riwayat dari Ibnu Mas'ud, di mana dia berkata: "Dan berapa banyak orang yang memiliki niat untuk kebaikan, namun mereka tidak mencapainya."

٥) لا يشترط في البدعة أن تخلو عن دلالة الأدلة العامة عليها، بل قد تدل الأدلة العامة المطلقة على شرعها من جهة العموم، ولا يكون ذلك دليلا على مشروعيتها من جهة الخصوص؛ إذ أن ما شرعه ا لله ورسوله بوصف العموم والإطلاق لا يقتضي أن يكون مشروعا بوصف الخصوص والتقييد، كقول تعالى: يا أيها الذين آمنو اذكروا الله ذكرا كثيرا . فإنه لا يقتضي بعمومه مشروعية الأذان للعيدين على وجه الخصوص .

Dalam hal bid'ah, tidak selalu diperlukan bahwa ada dalil eksplisit yang secara khusus mengacu pada bid'ah tersebut. Terkadang, dalil umum yang bersifat mutlak dapat menunjukkan aspek umum dari hukumnya, tetapi ini tidak berarti bahwa itu secara khusus diizinkan. Karena apa yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dengan kata-kata yang bersifat umum dan menyeluruh tidak selalu berarti bahwa itu diizinkan dengan kata-kata yang bersifat khusus dan terbatas. Sebagai contoh, penggunaan ayat "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan sebutan yang banyak" adalah contoh umum yang tidak secara khusus mengindikasikan kewajiban Adzan pada dua hari raya.